Agregat
merupakan komponen beton yang paling berperan dalam menentukan besarnya
kekuatan beton. Pada beton biasanya terdapat 60% sampai 80% volume agregat. Agregat
ini harus bergradasi sedemikian rupa sehingga seluruh massa beton dapat
berfungsi sebagai benda yang utuh, homogenya rapat, dimana agregat yang
berukuran kecil berfungsi sebagai pengisi celah yang ada diantara agregat
berukutran besar. Dua jenis agregat adalah:
A. Agregat kasar(
kerikil, batu pecah atau pecahan dari blast furnace)
B. Agregat halus(pasir
alami atau batuan)
Karena
agregat merupakan bahan yang terbanyak didalam beton, maka semakin banyak
person agregat dalam campuran akan semakin murah harga beton, dengan syarat
campurannya masih cukup mudah di kerjakan untuk elemen struktur yang memakai
beton tersebut.
A.
Agragat
kasar
Agregat
disebut agregat kasar apabila ukurannya sudah melebihi ¼ inch(6 mm). Sifat agregat kasar mempengaruhi kekuatan
akhir beton keras dan daya tahannya terhadap diintegrasi beton, cuaca dan
efek-efek perusak lainnya. Agregat kasar mineral ini harus bersih dari bahan
bahan organic dan harus mempunyai ikatan yang baik dengan sel semen. Jenis jenis
agregat kasar yang umumnya adalah:
a. Batu
pecah alami
Bahan ini di dapat dari
cadas atau batu pecah alami yang digali. Batu ini dapat berasal dari gunung
api, jenis sedimen atau jenis metamorf. Meskipun dapat menghasilkan kekuatan
yang tinggi terhadap beton, batu pecah kurang memberikan kemudahan pengerjaan
dan pengecoran dibandingkan dengan jenis agregat kasar lainnya.
b. Kerikil
alami
Kerikil ini didapat
dari proses alami yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai yang mengalir.
Kerikil memberikan kekuatan yang lebih rendah daripada batu pecah, tetapi
memberikan kemudahan pengerjaan yang lebih tinggi.
c. Agregat
kasar buatan
Terutama berupa slag
atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan. Biasanya merupakan
hasil dari proses lain seperti dari blast furnace dan lain lain.
d. Agregat
untuk pelindung nuklir dan berbobot ringan
Dengan adanya tuntutan
yang spesifik pada jaman atom sekarang ini, juga untuk pelindung dari radiasi
nuklir sebagai akibat dari semakin banyaknya pembangkit atom dan stasiun tenaga
nuklir, maka perlu ada beton yang mampu melindungi dari sinar x, sinar gamma
dan neutron. Pada beton demikian syarat ekonomis maupun syarat kemudahan
pengerjaan tidak begitu menentukan. Agregat kasar yang diklasifikasikanya
disini, misalnya baja pecah, barit, magnetic dan limonit. Berat volume beton
dengan agregat biasa adalah sekitar 144lb/ft3. Sedangkan beton
dengan gregat berbobot berat mempunyai berat volume sekitar 225 sampai 330
lb/ft3. Sifat sifat beton penahan radiasi yang berbobot berat ini
bergantung pada kerapatan dan kepadatannya, hampir tidak bergantung pada seklor
air-semennya. Dalam hal demikian, kerapatan yang tinggi merupakan satu satunya
kriteria disamping kerapatan dan kekuatannya.
B.
Agregat
Halus
Agragat
halus merupakan pengisi yang berupa pasir. Ukurannya berfariasi antara ukuran
no.4 dan no. 100 saringan standar amerika. Agregat halus yang baik harus bebas
dari bahan organic, lempung, partikel yang lebih kecil dari sarinagn no. 100
atau bahan bahan lain yang dapat merusak campuran beton. Variasi ukuran dalam
suatu campuran harus mempunyai gradasi yang baik, yang sesuai dengan standar
analisis saringan dari ASTM( America Sociaty of Testing and Materials). Untuk beton
penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah digunakan sebagai
agregat halus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar